HAPPY TOGETHER-haha (Part.1)

Incheon, Musim Panas

Aku menatap ayah yang sibuk mengepak baju-bajuku ke dalam koper. mataku baru saja terbuka sekitar 5 menit yang lalu. Aku mengucek mata saat beliau berkata, “Ayo mandi dan bergegas, Eun Rim-ah. Appa terburu-buru sekali.”

Aku masih diam saja di tempat tidurku, memeluk boneka kucing, namanya Key, yang besarnya tak kurang dari setengah tubuhku. (diambil dari nama Key SHINee, abis dia kayak kucing sih,haha)Kukerjap-kerjapkan mataku. Ayah mengambil handuk, lalu menggendongku.

“Appa mau kemana sih?”

“Appa akan dinas ke luar negeri selama 3 minggu. Kau akan appa titipkan di tempat yang aman dan nyaman.. jadi jangan khawatir..”

Tempat yang aman dan nyaman apanya? Tempat yang paling nyaman dan aman ya di rumah,  bersama ayah! Aku kan baru 8 tahun!

Lalu, ayah menurunkanku di depan kamar mandi, itu berarti aku harus mandi sendiri. Kadang ayah memandikanku, kadang tidak. Tergantung situasi.

Aku madi ogah-ogahan dan cepat berpakaian. Dari wajah ayah seprtinya memang sangat tergesa. Ayah berdiri di belakangku saat aku duduk di ranjang menghadap cermin, menguncir rambutku menjadi ekor  2. Mendorong koper kecilku dan memakaikanku sepatu.

Tak seberapa lama, kami sudah berada di dalam mobil yang menuju ke sebuah tempat yang bahkan aku tidak tahu. Kata ayah sih, tempat yang aman dan nyaman..

Aku memeluk Key erat-erat.
—

Kami berdiri di depan pintu sebuah apartemen yang cukup bagus juga. Ayah menekan tombol sebuah alat dan dari alat itu terdengar suara,”Siapa?”

“Aku, So Yi Jung.” (tidak bisa memikirkan nama lain, haha)

“Ah, ahjussi!” kata suara di dalam.

Aku diam saja, berusaha mengerti situasi ini tapi sulit(yaiyalah baru 8 tahun). Ayah sebelumnya tak pernah meninggalkanku selama ini.

Pintu terbuka. Dia kakak laki-laki yang lumayan cakep namun agak gemuk. Dia memakai celana tidur bercorak hati merah-merah dan kaos putih oblong plus sendal tidur rakun. Dia memberi salam pada ayah dan mempersilahkan kami masuk. Gayanya cuek. Dia kakak yang ramah, tertawa berkali-kali. Tiba-tiba, ia mencubit pipiku.

“Inikah si kecil Eun Rim-ah? Lucunyaaaa..”

Tidak hanya pada satu sisi pipi, ia bahkan mencubit dua-duanya. Sakit tau, oppa bego! (pasti udah ketebak deh siapa oppa ini..hehe)

Setelah kami duduk, mulai bermunculan banyak orang. Yang pertama kakak laki-laki memakai piyama pink yang membawakan kami minum yang wajahnya kemerah-merahan seperti tomat. Setelah menaruh gelas kami di atas meja, ia mengahmpiriku dan memelukku erat sekali.

“Ah, gemesnyaa, nanti kita tidurnya bareng yaa.. Nanti oppa bacain dongeng deh..”

Kakak ini lembut dan imut seperti kakak perempuan, tapi lucu seperti adik laki-laki. (bingung kan? sama..hehe)

Ayah tertawa.

Lalu, mulailah bermunculan banyak kakak laki-laki satu per satu. Sekitar 4 orang lagi keluar memberi salam pada ayah, lalu mengelilingi kami. Beberapa duduk di sofa, sebagian di lantai. Kupikir tempat ini memang  terlalu kecil untuk orang sebanyak ini.

Beberapa memakai piyama, yang lain kaos dan celana saja, bahkan ada yang celana pendek saja—yang paling gemuk. Celana pendek merah bergambar mickey mouse. Dia masuk kamar lagi ketika tahu siapa yang datang dan langsung asal-asalan memakai kaos—yang penting ga bugil lah depan tamu.

“Ah Ahjussi!” kakak ini maju dan menyalami ayah, formal sekali. Kakak ini memakai kaos hijau dan celana panjang bergaris. Sepertinya ia yang paling  tinggi dan ketika kulihat wajahnya, oh! Dia tampan sekali.(ga usah bingung, anak kecil umur 8 tahun bisa menilai orang gini yaa, cakep apa enggak lagi.hihihihi. kan ini gw ceritanya, jadi jago deh bilang laki cakep apa gag.haha)

Kuperhatikan sekelilingku dan memang semuanya kakak laki-laki yang memiliki wajah di atas rata-rata. Ayah membawaku kemana sih? Tempat perkumpulan model ya?

Kakak yang imut dan memelukku tadi duduk diseberangku, masih dengan kedip-kedip genitnya kepadaku. Gemas katanya. Untuk ukuran anak kecil, aku memang cantik dan lucu(gw banget, narsisss abiss..haha), tak jarang banyak yang mengajakku menjadi model iklan dan film, tapi ayah menolaknya dengan alasan aku masih terlalu kecil dan harus fokus ke sekolah. Di sebelah kakak laki-laki imut itu, ada kakak laki-laki yang ganteng  juga dan lumayan tinggi. Rambutnya lebat, jatuh. mukanya agak pucat. Ia masih memakai sandal tidur kelinci. Kaosnya abu-abu dan memakai training hitam. Pokoknya cakeplah.

“Ini Kyuhyun  Oppa, Eun Rim-ah..,” kata Ayah. Aku hanya menatapnya bingung. “Dia itu kakak sepupumu.. Mulai sekarang selama 3 minggu kau akan dititipkan di sini bersama mereka…”

Aku menatap mereka polos dan mereka yang berkeliling menatapku, tersenyum gemas. Apalagi kakak yang imut tadi itu di sebelahku. Benar-benar seperti mau melompat ke arahku.

Kyuhyun oppa—yang katanya abang sepupuku(ngarepp)—mencubit pipiku juga. “Wah, kamu udah gede ya, Eun Rim, dulu masih bayi banget.. hehehe.” Ah! abang spupuku ini manis sekali. Aku suka dia!

(dibunuh icha nih..haha)

Saat aku sedang menatap abang ini, tiba-tiba keluar dua orang dari kamar yang tepat di depan ruang di mana kami sedang duduk. Mereka berpakaian sangat rapi, tapi kayak mao syuting. (maksa)

Yang satu wajahnya perpaduan antara cantik dan ganteng. “Ada apa sih? Rame banget. Gayanya malas-malasan..

“Oh, Hyung! Ini, Eun Rim-ah, adikku, yang Yi Jung Ahjussi ceritakan.. yang bakal tinggal bareng kita tiga minggu itu loh..”kata Kyuhyun.

“Oh..” dia tertawa, lalu memberi salam pada ayah dengan sopan. Tapi, tetep aja ga bisa menutupi bahwa dia sebenernya tengil.(ketebak ga yaa?)

Di sebelahnya, berpakaian rapi juga (kayaknya mao syuting reality show terbaru), kakak laki-laki yang tampan juga. Pokoknya kayak kumpulan model lah cakep semmua. Wajahnya seperti orang cina (bingung dengan penggambaran yang lain), mengangguk sekilas dan tersenyum pada ayah. Dia tingginya sama dengan yang di sebelahnya.

“Masih belum terlalu lancar bahasa korea…hahaha” jelas si celana bercorak hati yang tadi membukakan pintu meledek kakak cina itu.

Ayah tersenyum. Benarkah aku benar-benar akan ditinggalkan bersama mereka? Huwee.. Tapi, senyuman ayah menyiratkan kepercayaan bahwa dengan menitipkanku pada Kyuhyun semua akan beres.(lebay)

Di sebelah Kyuhyun, kakak paling gemuk menatapku sambil melahap semua makanan yang tadi disediakan menatapku, menyodorkan makanan padaku seperti menyodorkan pada anjing tetangga. Ih.. masa seimut aku dipikir anjing apah.

Di sebelahnya, menyikutnya. Nah, aku baru memperhatikan. Kakak ini matanya paling kecil dibanding yang lain dan mukanya aneh(maklum, artistic face). Badannya juga kecil. Dari tadi sih kayaknya dia ga tersenyum sama sekali dan menatapku lekat-lekat. Kakak yang aneh.

Tak lama kemudian, ayah pamit. Mencium dan memelukku lalu hilang di balik pintu. Air mata sudah menggenangi mataku, si kakak imut berpiyama pink yang membawa minum tadi berjongkok di sebelahku, memelukku erat.

“HUWEEEEEEEEEEEEEE….APPA!!! HUWEEEEEEEEEE” aku menangis meraung-raung dan kakak piyama pink itu menggendongku lalu bernyanyi menghiburku bersama abangku Kyuhyun.

Suara mereka indah sekali. Tapi, tetap saja tak bisa mengobati kesedihan ditinggal ayah dalam waktu yang cukup lama.

Aku terus meraung dan mereka berdua terus memelukku sambil bernyanyi. (ngarep banget kaan gw??hahahah..mau banget!)

Yang lain mengelus-ngelus kepalaku, sementara kakak yang sudah rapi tadi berdua, pamit pergi. Mungkin aku benar-benar merepotkkan bagi mereka.

Mulai hari ini, akan banyak yang terjadi dalam hari-hariku tiga minggu ke depan..

(to be continued)

 

by : Eun Rim-ah, leader of just for fun and informal organization, SuperJuniorGirls

 

 

 

hehehehehehehe…(cuma saya yang boleh ngetawain setelah membacanya,jangan diketawain yah..aku malu..oh oh)

akhirnya kesampean juga gw bikin fan fict. (setelah curhat sana sini kalo kapan2 mau bikin FF dan dapet support dari banyak pihak..hak!lebay!)

komenin dong teman fan fiction gw… terus tebak juga yaa siapa oppa2 yang belom gw kasih namanya tapi udah ada di deskripsi di sini.. sengaja, biar  pada nebak. yang jelas my yobo belom diekspose karena dia nanti gw akan keluarkan di bagian yang spesial. hihihihihihi.

gomawo chingu! yongwonhi happy together!

 my yobo and our lovely donsaeng..hihihiihi..