Konsekuensi tidak menjadi ONLY 13

ONLY13 adalah kata yang akhir-akhir ini bikin pusing kepala. Di tengah rutinitas yang sudah terbagi 2 antara kerja dan skripsi, otak dipaksa untuk fokus ke isu ini. Ini juga yang kemudian bikin gue bersitegang dengan beberapa teman. Mempertahankan prisip ONLY13 memang ga mudah, dan yahh sesekali menjadi keras kepala memang perlu sepertinya.

Postingan ini bukan mengajak antar ELF berperang, hanya ingin menjelaskan kepada mereka yang belum mengerti kenapa ONLY13 mati-matian dipertahankan. Kalaupun pada akhirnya setelah membaca ini kalian tetap tidak suka dengan ONLY13, itu hak kalian. Tapi, setiap orang punya pilihan dan tolong hargai pilihan mereka yang memilih menjadi ONLY13.

Ini bukan gue yang buat, tapi salah satu ELF, yang gue kenal udah ajumma, karena dia udah punya anak. Semoga dengan cara pendekatan penulisannya yang dewasa kalian bisa mengerti tanpa emosi.

DON’T LOOK DOWN ON US! WE ARE ELF!!

Aku percaya, banyak ELF telah melihat berbagai versi tentang ONLY13, sebagian dari kalian menyetujuinya, sebagiannya lagi tidak. Banyak versi yang tersebar dikalangan K-ELF dan C-ELF, diantaranya tersebar dari tahun 2008 sampai 2009. Aku tidak setuju kalau banyak hal yang telah berubah di tahun itu. Bagaimanapun juga, konsep dari ONLY13 masih tetap ada. Sebenarnya, aku masih tetap memegang kuat akan hal itu, dan kita seharusnya menguatkan akan prinsip itu. Tolong jangan marah dulu padaku,  perhatikan baik-baik apa yang akan aku ungkapkan.

Segi Emosional, kau pasti telah banyak mendengarnya. Karena aku adalah ELF yang lebih tua (dalam hal usia), Aku akan menunjukan hal ini dari aspek yang berbeda, bukan dengan memohon atau menangis, aku ingin menunjukan kenyataan pada semuanya.

Kenapa ONLY 13?

Continue reading “Konsekuensi tidak menjadi ONLY 13”